URGENSI
MADRASAH DALAM TRANMISI ILMU PENGETAHUAN
Ketika
transmisi ilmu tidak dapat berkembang dan bahkan mengalami kemunduran yang
hebat, saat ini telah muncul kesadaran bsru di kalangan ahli pendidikan dengan
membuat paradigm berfikir tentang pendidikan akan pentingnya reintegrasi islam
dan ilmu pengetahuan. Hal I ini merupakan ekspresi menjadi pusat pengembangan
peradaban serta menjadi pusat transmisi ilmu pengetahuan. Sebelumnya, beberapa pemikir muslim telah
mengeluarkan ide besar tentang urgensi paradigm reintegrasi, seperti Ismail
Raji Al-Faruqi dengan tema Islamisasi Ilmu Pengetahuan. Dikatakan bahwa salah
satu sebab pokok kemunduran umat islam dalam proses transmisi ilmu pengetahuan
adalah sikap malaismes yang mewabah dan menjangkiti umat islam sendiri. Umat
islam harus disadarkan dan ditempah dalam kedisiplinan untuk mengungkapkan
relevansi Islam sepanjang zaman, didasari tiga sumbu tauhid, yaitu:
1. Kesatuan Pengetahuan antara aqli dan naqli.
3. Kesatuan Sejarah.
Kesadaran
akan ketiga sumbu tersebut dimulai dari pembenahan sistem madrasah
(lembagpendidikan) menuju proses transmisi pengetahuan. Pemaduan sistem dan
manajemen madrasah Islam dengan manajemen modern akan menghasilkan
keuntungankeuntungan seperti yang telah kita saksikan dari sejarah kegemilangan
transmisi ilmu dalam peradaban Islam. Senada dengan al-Faruqi Rahman dengan
pendidikan modernnya, menekankan pentingnya memahami kembali bagaimana konsep
awal pendidikan Islam pada abad pertengahan untuk kemudian diaplikasikan pada
saat ini. Harus ada pembaharuan dalam pendidikan Islam sehingga tercipta bentuk
baru pola manajemen pendidikan, khususnya di madrasah dengan berbagai
bentuknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar