Senin, 06 Januari 2020

FILSAFAT ISLAM DAN TRADISI KEILMUAN ISLAM


PEMBAHASAN
A.    Corak filsafat
   Menurut oliver leaman, filsafat islam itu sangat filosofis dalam arti logis- analistis, terus hidup beegejolak, tidak sekadar melanjutkan tradisi sebelumnya, akan tetapi juga memperlihatkan terobosan- terobosan kreatif dalam mmenjawab persoalan- pesoalan klasik maupun modern.
Menurut pakar filsafat islam terdiri dari 4 segi: pertama, dari sisi masalah- masalah yang dibahas. Kedua, dari aspek konteks sosio kulturalnya. Ketiga, dari sudut factor- factor pemicu serta tujuan- tujuannya. Yang ke empat, dari kenyataan bahwa para pelakunya hidup dibawah naungan kekuasaan islam.
  Memang jika di telusuri dan diteliti karya- karyanya, para filsuf muslim bukan semata- mata memberi atau mungkin memproduksi apa yang mereka pelajari dari ahli piker yunani kuno. Mereka tidak pasif- reseptif, tidak menerima bulat- bulat  atau menelan mentah- mentah tanpa resistensi dan sikap kriitis. Sebaliknya para pemikir muslim semisal ibnu sina, al Baghdadi, dan ar razi mengupas dan mengurai, melakukan analisis dan erabolasi, menjelaskan dan menyanggah dan melontarkan kritik, memodifikasi menyaring, mengukuhkan dan menambahkan, memperkenalkan konsep- konsep  baru, atau menyuntikkan makna baru pada istilah- istilah yang sudah ada, dan menawarkan solusi- solusi baru untuk persoalan- persoalan perennial dalam filsafat.
Selain berhasil menelurkan sistesis cemerlang dan membangun system pikiran tersendiri, para filsuf  muslim terutama berhasil mengakomodasi khazanah keilmuan yunani dalam kerangka pandangan hidup islam.






a.      Kontroversi filsafat islam
            Kendati termasuk bagian tradisi intelektual islam, tidak sedikit yang antipati terhadap filsafat bukan sebagai sikap mental, proses nalar kearifan, melainkan filsafat sebagai “barang import” yang mengandung unsur- unsur ateisme, sekularisme, relativisme, pluralism, dan liberalism. Filsafat dalam pengertian kedua inilah yang di tolak para ulama’ muslim yaitu filsafat yang menggiring pelakunya kepada sikap anti tuhan, mendewakan akal, melecehkan nabi dan sebagainya.
            Di abad k- 5 hijriyyah imam al- ghazali melepaskan pukulan keras terahadap filsafat dalam karyanya Tahafu al- Falasifah di mana beliau menganggap kufur 3 doktrin filsafat: pertama, keyakinan filsuf bahwa alam ini kekal, kedua, pernyataan mereka bahwa tuhan tidak mngetahui perkara- perkara detail, dan ketiga, pengingkaran mereka terhadap kebangkitan jasad di hari kiamat. Fatwa yang begitu keras melarang pelajarn filsafat juga di keluarkan oleh ibnu as- sholah, “ filsafat adalah pangkal kebodohan dan penyelewan, kebingungan dan kesesatan. Siapa yang yang berfilsafat maka butalah hatinya akan keutamaan syariah suci yang di tompang dalil- dalil dan bukti- bukti yang jelas. Siapa mempelajarinya akan bersama kehinaan, tertutup akan kebenaran, dan terpedaya oleh setan.”
            Adapun filsafat dlam pengertian pertama, dengan tujuan ganda membenarkan yang benar ( ihqaq al- haqq) dan membatalkan yang bathil ( ibthal al- bathil) secara rasional, persuasive, dan elegan, maka bisa di kategorikan fardlu kifayah.





            Seperti rasa ingin tahu Nabi Ibrahim yang mendorongnya bertanya bagaimana Allah menghidupkan orang mati. Allah balik bertanya “ apakah engkau belum bertanya?” Nabi Ibrahim menjawab “ aku percaya, akan tetapi ( aku bertanya) supaya hatiku tentram ” jadi filsafat itu untuk mengokohkan kebenaran sekaligus menghapus keraguan.

A.    Tradisi keilmuan islam
   Pada saat komunitas islam terbentuk, tantangan serius pertama yang dihadapi umat islam adalah tantangan moral dan kemerosotan yang dibawa oleh budaya jahiliyyah. Kedua, tantangan kesusteraan yang dimiliki oleh budaya jahiliyyah terutama yang terpenting adalah ketika terjadi ekspansi islam terhadap peradapan lainnya. Tantangan ketiga adalah, adanya aktifitas keilmuan dan filosofis yang dibawa terutama dari budaya helenistik. Semua tantangan intelektual tersebut tentunya tidak dapat di hadapi tanpa adanya para ulama’ atau cendekiawan yang terlatih dan mumpuni. Pakar filsafat islam Alparlan Acikgence sampai pada kesimpulan ini untuk membuktikan bahwa intelektualitas pada abad pertama kemunculan islam telah memiliki fondasi yang memadai yang disebut konstextual causes untuk kebangkitan aktifitas keilmuan dan kemunculan tradisi keilmuan dalam islam.
Tantangan spekulatif dari peradapan sebelumnya ( terutama budaya jahiliyyah) dan adanya motifasi dari Al Qu’ran, bahwa manusia memiliki tanggung jawab moral dan relijius sebagai khalifah di bumi dan alam semesta, membuat generasi pertama islam mulai berspekulasi terhadap bebarapa masalah tertentu yang muncul saat itu.






         Pada masa kenabian, ketika umat islam berhadapan dengan permaslahan- permasalahan tersebut, Nabi Muhammadsaw akanmenguraikan dan menjelaskan dengan bimbingan wahyu yaitu berdasarkan Al- Quran dan Hadist.
         Alparslan juga menegaskan bahwa apabila sejarah intelektual Islam pada masa awal di pelajari secara teliti, maka akan terlihat benih dari beberapa ilmu yang telah tampak sejak masa rasulullah terutama pada period eke tiga seperti sejarah, hokum kesusteraan, grammar. Pada abad ke-1 hijriyyah kebanyakan pengetahuan tersebut telah menjadiilmu atau sains. Pada proses ini stuktur pengetahuan bersamaan dengan turunya wahyu,namun secar kronologis dapat di bedakan sebagai berikut:
         Periode mekkah awwal, ketika pada umumnya konsep dan isu teologi dan etika dibangun seperti konsep tuhan, konsep penciptaan, konsep akhirat, kewajiban manusia, membantu yang lemah dan menjaga orang jompo, membantu orang miskin apakah baik dan buruk. Topic-topik yang ada pada umumnya merupakan elemen yang fundamental dalam Islamic worldview. Periode mekkah selanjutnya, ketika konsep abstrak dan doktrin seperti kenabian, konsep ilmu dan arti agama dan ibadah telah terbangun. Bersama dengan periode awal, surat yang turun, termasuk penjelasan dan kontribusi dari komunitas muslim, menyusun struktur dunia dari islamic wordview. Muslim generasi awal telah memiliki worldview sebelum mereka berpindah mejadi islam, struktur dunia dari worldview sebelumnya digantikan oleh struktur dunia yang islam.
         Periode Madinah. Ketika konsep- konsep seperti hokum, jihad, persaudaraan, komunitas muslim dielaborasikan secara bersama-sama dengan topic- topic sebelumnya menjadi kesatuan ide yang menyeluruh disebut islami worldview.
         Periode selanjutnya, adalah periode munculnya struktur munculnya islam( conceptual scheme) pada Islamic worldvieu dijelaskan bahwa struktur pengetahuan






pada Islamic worldvieu muncul pada periode madinah dan mengacu pada ayat- ayat yang diturunkan di mekkah dan madinah: pertama, konsep ilmu sebagai elemen yang fundamental ayat yang berbicara tentang ketinggian dderajat orang yang berilmu sangatlah banyak misalnya ayat al- mujadalah 11, az-zumar 9, al fatir 28.


يا أيهاالذين امنو اذا قيل لكم تفسحوا في  الم جلس فافسحوا يفح الله لكم و اذا قيل انشزوا فانشزوا يرفع الله الذين امنوا منكم والذين اوتوا العلم درجت و الله بما تعملون. (المجدلة)
Artinya: hai orang- orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu di majlis maka lapangkanglah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untuk mu dan apabila dikatakan, berdirilah kamu maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang- orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah maha mengetahuai apa yang kamu kerjakan
( QS: AL MUJADALAH 11  )
         Islam sangat mnekankan pentingnya mencari ilmu untuk meneliti, memahami lam semesta, dan kondisi alamiah yang berkaitan dengan hal tersebut. Mencari ilmu wajib bagi setiap muslim.
B.     KEMUNCULAN TRADISI KEILMUAN ISLAM
Menurut hamid fahmi zarkasyi, ilmu dalam islam di bagi menjadi 4 periode:
1.      Turunnya wahyu dan lahirnya pandangan hidup islam pada periode mekkah seperti konsep tentang tuhan dan keimanan pada-Nya, Konsep ilm, nubuwwah, din.







2.      Lahirnya kesadaran bahwa wahyu yang turun mengandung struktur ilmu pengetahuan seperti konsep tentang kehidupan, ilmu pengetahuan, dan
lain- lain. Konsep ini dianggap sebagai kerangka awal konsep keilmuan dan berarti juga lahirnya elemen- elemen epistimologi yang mendasar.
3.      Lahirnya tradisi keilmuan dalam islam yang ditunjukkan dengan adanya komunitas ilmuan bukti adanya komunitas keilmuan dalam islam berdirinya kelompok belajar atau sekolah dimadinah
4.      Lahirnya disiplin ilmu- ilmu islam bahwa kelahiran disiplin ilmu melalui 3 tahap yaitu:
·         Tahap problematic: tahap yang dipelajari secara acak tanpa pembatasan dalam bidang- bidang kajian
·          Tahap Disipliner: tahap yang telah memiliki tradisi ilmiah bersepakat untuk membicarakan materi dan metode pembahasan sesuai dengan bidang masing- masing
·         Tahap penamaan: tahap yang memiliki materi dan metode khusus  dan diberi nama tertentu.












                                          KESIMPULAN
Pada saat komunitas islam terbentuk, tantangan serius pertama yang dihadapi umat islam adalah tantangan moral dan kemerosotan yang dibawa oleh budaya jahiliyyah. Kedua, tantangan kesusteraan yang dimiliki oleh budaya jahiliyyah terutama yang terpenting adalah ketika terjadi ekspansi islam terhadap peradapan lainnya. Tantangan ketiga adalah, adanya aktifitas keilmuan dan filosofis yang dibawa terutama dari budaya helenistik. Semua tantangan intelektual tersebut tentunya tidak dapat di hadapi tanpa adanya para ulama’ atau cendekiawan yang terlatih dan mumpuni. Pakar filsafat islam Alparlan Acikgence sampai pada kesimpulan ini untuk membuktikan bahwa intelektualitas pada abad pertama kemunculan islam telah memiliki fondasi yang memadai yang disebut konstextual causes untuk kebangkitan aktifitas keilmuan dan kemunculan tradisi keilmuan dalam islam.
Menurut hamid fahmi zarkasyi, ilmu dalam islam di bagi menjadi 4 periode:
5.      Turunnya wahyu dan lahirnya pandangan hidup islam pada periode mekkah seperti konsep tentang tuhan dan keimanan pada-Nya, Konsep ilm, nubuwwah, Din.
6.      Lahirnya kesadaran bahwa wahyu yang turun mengandung struktur ilmu pengetahuan seperti konsep tentang kehidupan, ilmu pengetahuan, dan
lain- lain. Konsep ini dianggap sebagai kerangka awal konsep keilmuan dan berarti juga lahirnya elemen- elemen epistimologi yang mendasar.
7.      Lahirnya tradisi keilmuan dalam islam yang ditunjukkan dengan adanya komunitas ilmuan bukti adanya komunitas keilmuan dalam islam berdirinya kelompok belajar atau sekolah dimadinah








8.      Lahirnya disiplin ilmu- ilmu islam bahwa kelahiran disiplin ilmu melalui 3 tahap yaitu:
·         Tahap problematic: tahap yang dipelajari secara acak tanpa pembatasan dalam bidang- bidang kajian
·          Tahap Disipliner: tahap yang telah memiliki tradisi ilmiah bersepakat untuk membicarakan materi dan metode pembahasan sesuai dengan bidang masing- masing
·         Tahap penamaan: tahap yang memiliki materi dan metode khusus  dan diberi nama tertentu.





















                              DAFTAR PUSTAKA
Husaini adian, filsafat ilmu, cetakan keempat, Jakarta, Gema Insani, 2013.
Al- Quran al kariim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

arsip saya

Matahari tenggelam yang indah

 Matahari Tenggelam yang Indah Salah satu hal yang sangat aku sukai adalah momen saat matahari tenggelam di ufuk Barat. Adegan ini memberika...