Sabtu, 04 November 2017

KALIGRAFI






SENI KALIGRAFI: PERAN DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PERADABAN ISLAM
 
Kaligrafi merupakan salah satu kesenian Islam yang mendapat perhatian besar dari kalangan umat Islam. Pada dasarnya kaligrafi adalah seni tulisan indah (khat) yang diambil dari al Qur‟an dan diberi nama sesuai dengan tempat (munculnya); Makki, Madani, Anbari dan Baghdadi. Seiring dengan perkembangan waktu, tampil beberapa nama (khat) seperti, khat Khufi, mutsallat, mudawwar dan seterusnya. Seni kaligrafi mempunyai peran yang besar dalam perkembangan peradaban Islam di dunia. Pengaruh dari ekspansi kekuatan Islam, perluasan Arab, peran raja dan masyarakat elit memberikan motivasi dan mempermudah perkembangan seni kaligrafi dan mempengaruhi perkambangan keilmuan khususnya pada masa daulah Abbasiyah.
Setelah masa daulah Abbasiyah keberadaan kaligrafi masih tetap eksis, berkembang, Kaligrafi Islam adalah pengejawantahan visual dari kristalisasi realitasrealitas spiritual (al haqa'iq) yang terkandung di dalam wahyu Islam. Kaligrafi datang untuk menduduki posisi khusus yang sangat istimewa dalam Islam sehingga dapat disebut sebagai leluhur seni visual Islam tradisional dan memiliki jejak yang sangat istimewa dalam peradaban Islam.
Timbulnya Tulisan Arab
 Huruf atau tulisan adalah sebagai salah satu alat untuk menyatakan apa yang ada di dalam pikiran manusia. Ketika orang belum lagi mengenal alat-alat komunikasi modern seperti radio, marconi, telefon dan sebagainya, huruf adalah alat penghubung dan pengantar yang penting dalam hidup kemasyarakatan dan pengetahuan. Fase pertama dari silsilah khat Arab ialah khat Mesir kuno, kemudian terpecah ke khat Finiqi, menjadi al Rami dan Musnad dengan macam-macamnya seperti al Shafawi, al Tsamudi dan al Lihyani di utara jazirah Arab dan al Himyari di selatan Jazirah Arabia. Terdapat perbedaan pendapat para rawi Arab dan peneliti dari bangsa asing tentang silsilah khat ini. Peneliti bangsa asing berpendapat bahwa dari al khat al Arami timbul al khat al Nabathi dan al Suryani.




 

Pada awal abad ketujuh Masehi, terjadi sedikit perkembangan penulisan di kalangan masyarakat Jazirah Arabia. Tulisan sederhana (belum sempurna) telah ada, seperti dibuktikan oleh temuan arkeologis (prasasti pada batu, pilar, dan seterusnya)
di jazirah. Selain itu, sisa-sisa paleografis (tulisan pada material seperti papyrus dan kertas kulit) tertentu membuktikan bahwa orang Arab zaman itu mempunyai pengetahuan tentang seni tulis.
Kedudukan Kaligrafi Arab
            Dibandingkan dengan seni Islam yang lain, kaligrafi memperoleh kedudukan paling tinggi, dan merupakan ekspresi spirit Islam yang sangat khas. Oleh karena itu kaligrafi sering disebut sebagai "seninya seni Islam". Kualifikasi ini memang pantas karena kaligrafi mencerminkan kedalaman makna seni, yang esensinya berasal dari nilai dan konsep keimanan. Oleh sebab itu kaligrafi berpengaruh besar terhadap bentuk ekspresi seni yang lain atau dengan kata lain, terhadap ekspresi kultural secara umum.
            Keistimewaan kaligrafi dalam seni Islam terlihat terutama karena merupakan suatu bentuk "pengejawantahan" firman Allah SWT yang suci. Disamping itu, kaligrafi merupakan satu-satunya seni Islam yang dihasilkan murni oleh orang Islam sendiri, tidak seperti jenis seni Islam lain (seperti arsitektur, seni lukis dan ragam hias) yang banyak mendapat pengaruh dari seni dan seniman non-muslim. Tidak mengherankan jika sepanjang sejarah, penghargaan kaum muslim terhadap kaligrafi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jenis seni yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

arsip saya

Matahari tenggelam yang indah

 Matahari Tenggelam yang Indah Salah satu hal yang sangat aku sukai adalah momen saat matahari tenggelam di ufuk Barat. Adegan ini memberika...